Assalamualaikum dan salam sejahtera buat semua pembaca.
Lama sudah blog ini menyepikan diri. Tiada entri terbaru, tiada cerita terbaru, tiada pengalaman menarik untuk dikongsikan. Namun, hati tertarik-tarik untuk terus menulis dan berkongsi. Perkongsian ini sekadar cerita-cerita kosong tetapi sukar untuk difikirkan dek akal manusia biasa. Namun, kita harus percaya akan kewujudannya. PERCAYAKAH KITA AKAN ALAM BATIN?
Alam batin ini sukar dilihat dek mata kasar tetapi dapat dirasai dek kekuatan gerakan hati. Alam batin ini lebih menjurus kepada menerobos ke alam rohaniah. Menerobos ke alam rohaniah melalui bisikan-bisikan hati. Tiada suara didengari di telinga tetapi terlintas kata-kata di hati sendiri. Lintasan di hati ini menjurus kepada bisikan yang harus kita ketahui jenis-jenisnya. Penjenisan bisikan ini mampu kita cerakinkan mengikut kriterianya. InsyaAllah.
Berdasarkan laman sesawang ini, mampu kita ketahui jenis-jenis bisikan yang terlintas di hati kita.
KLIK DI SINI.Bersama ini juga diringkaskan berkaitan penjenisan bisikan di hati. Sama-samalah kita renungi dan fahami. Kupasan selanjutnya, pembaca boleh layari laman sesawang yang diberikan di atas.
=========================
Sumber :
KLIK DI SINIAsy-Syekh Abdul Qodir al-Jailani R.A di dalam kitabnya al-Ghunyah; 1/101, menyebutkan: “Di dalam hati manusia terdapat dua ajakan: Pertama ajakan malaikat. Ajakan malaikat itu mengajak kepada kebaikan dan membenarkan kepada yang benar (haq); dan kedua, ajakan musuh. Ajakan musuh itu mengajak kepada kejahatan, mengingkari kebenaran dan melarang kepada kebajikan”. Yang demikian telah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud R.A.
Al-Hasan al-Bashri R.A berkata: “Sesungguhnya kedua ajakan itu adalah kemahuan yang selalu melingkari hati manusia, kemahuan dari Allah dan dari musuh, hanya dengan sebab Rahmat Allah, seorang hamba mampu mengawal kemahuan-kemahuannya tersebut. Oleh kerana itu, apa-apa yang datang dari Allah hendaknya dipegang oleh manusia dengan erat-erat dan apa yang datang dari musuh, dilawannya kuat-kuat “.
Mujahid R.A berkata; Firman Allah s.w.t:
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
“Dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi”. (QS. an-Nas; 114/4)
Bisikan itu mencengkam hati manusia, apabila manusia berzikir kepada Allah, maka syaitan itu akan melepaskan cengkamannya namun apabila manusia kembali lupa, maka setan itu akan kembali mencengkam hatinya.
Muqotil R.A berkata: “Dia adalah syaitan yang berbentuk babi hutan yang mulutnya selalu menempel di hati manusia, dia masuk melalui jalan darah untuk menguasai manusia hingga ke hatinya. Apabila manusia melupakan Allah Ta’ala, dia menguasai hatinya dan apabila manusia sedang berzikir kepada Allah dia melepaskan dan keluar dari jasad manusia itu“.
Asy-Syekh Abdul Qodir al-Jailani R.A berkata, bahwa di dalam hati ada enam bisikan (khotir): (1) Bisikan nafsu syahwat; (2) Bisikan setan; (3) Bisikan ruh; (4) Bisikan malaikat; (5) Bisikan akal; dan (6) Bisikan keyakinan.
1. Bisikan Nafsu Syahwat
Bisikan nafsu syahwat adalah bisikan yang secara qudroti tercipta untuk memerintah manusia mengerjakan kejahatan dan memperturutkan hawa nafsu.
2. Bisikan Syaitan
Bisikan setan itu adalah perintah agar manusia menjadi kafir dan musyrik (menyekutukan Allah), berkeluh-kesah, ragu terhadap janji Allah s.w.t cenderung berbuat maksiat, menunda-nunda taubat dan apa saja yang menyebabkan kehidupan manusia menjadi hancur baik di dunia maupun di akherat. Ajakan setan ini adalah ajakan paling tercela dari jenis ajakan jelek tersebut.
3. Bisikan Ruh
Bisikan ruh adalah bisikan yang mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan juga kepada apa saja yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan keselamatan dan kemuliaan manusia, baik di dunia mahupun di akhirat. Ajakan ini adalah dari jenis ajakan yang baik dan terpuji.
4. Bisikan Malaikat
Bisikan malaikat sama seperti bisikan ruh, mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan segala yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan dan juga kepada apa saja yang menyebabkan keselamatan dan kemuliaan.
5. Bisikan Akal
Bisikan akal adalah bisikan yang cenderung mengarahkan pada ajakan bisikan ruh dan malaikat. Dengan bisikan akal tersebut sekali waktu manusia mengikuti nafsu dan setan, maka manusia terjerumus kepada perbuatan maksiat dan mendapatkan dosa. Sekali waktu manusia mengikuti bisikan ruh dan malaikat, maka manusia beramal sholeh dan mendapatkan pahala. Itulah hikmah yang dikehendaki Allah s.w.t terhadap kehidupan manusia. Dengan akalnya, supaya manusia mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidup yang dikehendaki namun kemudian manusia juga harus mampu mempertanggungjawabkan atas kesalahan dan kejahatan dengan siksa dan neraka dan menerima balasan dari amal soleh dengan pahala dan syurga.
6. Bisikan Keyakinan
Bisikan yakin adalah Nur Iman dan buah ilmu dan amal yang datangnya dari Allah s.w.t dan dipilihkan oleh Allah s.w.t. Ia diberikan khusus hanya kepada para kekasihNya dari para Nabi, ash-Shiddiq, asy-Shuhada’ dan para Wali-wali-Nya. Bisikan yakin itu berupa ajakan yang selalu terbit dari dalam hati untuk mengikuti kebenaran walau seorang hamba itu sedang dalam lemah wiridnya. Bisikan yakin itu tidak akan sampai kepada siapapun, kecuali terlebih dahulu manusia menguasai tiga hal; (1) Ilmu Laduni; (2) Ahbārul Ghuyūb (khabar dari yang gaib); (3) Asrōrul Umur (rahasia segala urusan).
Bisikan yakin itu hanya diberikan oleh Allah Ta’ala kepada orang-orang yang dicintaiNya, dikehendakiNya dan dipilihNya. Justeru, orang-orang yang telah mampu fana di hadapanNya. Yang telah mampu ghaib dari lahirnya. Yang telah berhasil memindahkan ibadah lahir menjadi ibadah batin, baik terhadap ibadah fardhu maupun ibadah sunnah. Orang-orang yang telah berhasil menjaga batinnya untuk selama-lamanya. Allah s.w.t yang mentarbiyah mereka. Sebagaimana yang telah dinyatakan dengan firman-Nya:
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِي
“Sesungguhnya Waliku adalah Allah, dan Dia mentarbiyah (memberikan Walayah) kepada orang-orang yang sholeh”. (QS. al-A’raaf; 7/196)
Orang tersebut dipelihara dan dicukupi dengan sebab-sebab yang dapat menyampaikan kepada keredhaanNya dan dijaga serta dilindungi dari sebab-sebab yang dapat menjebak kepada kemurkaanNya. Orang yang setiap saat ilmunya selalu bertambah. Iaitu ketika terjadi pengosongan alam fikir, maka yang masuk ke dalam bilik akalnya hanya yang datangnya dari Allah s.w.t. Seorang hamba yang ma’rifatnya semakin hari semakin kuat. Nurnya semakin memancar. Orang yang selalu dekat dengan yang dicintainya dan yang disembahnya. Dia berada di dalam kenikmatan yang tiada henti. Di dalam kesenangan yang tiada putus dan kebahagiaan tiada habis. Syurga baginya adalah apa yang ada di dalam hatinya.
Wallahualam...
http://azlanlin.blogspot.com